Tarim – Memiliki ilmu yang mumpuni serta dianugerahi suara yang merdu merupakan karunia Allah Swt. kepada sebagian hamba-hambaNya.
Adalah sebuah keistemewaan bila seseorang bisa memadukan dua anugerah tersebut. Begitulah yang dipraktekkan sejumlah mahasiswa Indonesia di Universitas al-Ahgaff yang dimintai kesediannya oleh warga Tarim untuk menjadi Imam di beberapa masjid Tarim.
Berikut ini Ahgaff Post meliput sekilas mahasiswa-mahasiswa tersebut sebagai rasa syukur di penghujung bulan Ramadhan:
1. M. Syadzily. Bsc (Sadzily Ahmad Bambung)

Selama bulan Ramadhan, Sarjana yang baru saja menyelesaikan studinya itu juga mengimami para jama’ah shalat tarawih beserta witir yang dimulai pada pukul 20.30 waktu Yaman.
Dengan bekal kefasihan serta suaranya yang aduhai, ia mampu mengajak para jama’ah merenungi serta meresapi makna-makna yang dikandung di dalam kalam-kalamNya. Yach, sungguh indah ayat-ayat Al-Qur’an bila dibacakan dengan suara yang merdu.
2. M. Mazin Marzuki (Mazin Epean's)

Berasal dari Jl. Raya Tanjung km 8, Lombok Tengah, Mazin saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa di tingkat IV Fakultas Syariah dan Hukum dengan prodi Syariah.
Selain kesibukannya menjadi imam, Pria yang juga lihai dalam hal tulis-menulis itu juga aktif di dunia organisasi, mulai dari AMI, FLP hingga PPI.
3. Surya Bakti. Bsc

“Itu semuanya karunia dari Allah, Kang. Kita semua harus bersyukur,” ungkapnya ketika diwawancarai Ahgaff Post.
Selain nama-nama yang telah disebutkan, ada beberapa mahasiswa lain yang juga berkecimpung dalam dunia pengimaman, diantaranya Husen Bsc, ia pernah menjadi Imam di Masjid Jamalul Lail beberapa tahun yang lalu.
Juga Najmuddin Ali Utsman, mahasiswa tingkat II ini kini menjadi duet Kang Surya dalam menghidupkan shalat berjamaah di masjid Mahatthah. Bukan hanya memiliki suara yang merdu, ia juga “dicap jempol” di bidang pelajaran.
Maka beri kabar gembiralah kepada warga Lombok!

Akhir kata, untuk para Akhawat, warga Tarim aja diimamin, apalagi ngimamin kamu? @Guyon (Eydiel Azri)
0 Komentar